CERPEN :
“SAYAP MALAIKAT”
Natal kali ini adalah natal yang paling indah dalam hidup Natalia. Pokoknya natal kali ini sungguh berbeda dengan natal-natal sebelumnya. Bagi Natalia, Kristus benar-benar lahir, hidup dan eksis, dan lebih dari itu, Kristus benar-benar mau dan mampu menjawab doanya. Allah benar-benar mempersembahkan anakNya yang tunggal bagi keselamatan dunia, bagi sukacita dunia, bagi bahagia dunia, bagi bahagia Natalia. Yang seharusnya Natalia harus memberi persembahan buat Kristus yang lahir, pada Natal ini justru terbalik, malah “Sang Bayi Kristus” yang memberinya hadiah. Natal yang sangat membahagiakan, natal yang penuh bintang di langit (selain bintang Betlehem), natal yang mungkin tidak terulang seperti ini, natal yang membuat jantung Natalia berdebar-debar, natal yang membuat tarikan nafas Natalia terasa berat, natal yang membuat bibir Natalia merekah senyum manis, natal yang membuat mata cantik Natalia selalu kedap kedip seperti mencari sesuatu...eh bukan...seseorang, natal yang membuat Natalia sering salah tingkah, tetapi natal yang begitu diimpikan, indah dan manizzz, gitu lho.
Sore ini ada repetisi persiapan natal PP di gereja Natalia. Semuanya sudah bagus, tidak ada sesuatu yang kurang. Liturgi sudah mantap, koor yang akan ditampilkan sudah 99,9 persen, drama sudah oke banget hanya.....ini yang jadi masalah. Natalia mempunyai peran sebagai malaikat. Suatu peran yang amat disukainya. Memang.....setiap natalan ada drama natal, pasti Natalia akan menjadi malaikat. “Habis kamu cantik sih, putih dengan rambut panjang apalagi hidungmu mancung”, demikian selalu teman-teman memberi alasan sambil menggoda. Papa mama and adik-adik juga mengatakan hal yang sama. Emang Natalia cantik ? Ya yalah.....Dewi persik....Marshanda...Agnes Monica....mirip-mirip dikitlah..he...he...tapi benar lho....di gerejanya dia gadis paling cantik....apalagi di RT RW-nya, jangan bandingkan.....ada juga yang cantik ......(kena kamu), tetapi di rumahnya, memang dia paling cantik....habis ya memang dia sendiri yang gadis....mamanya bukan gadis lagi. Eh di mana tadi ? Ah ya...ini masalahnya...ketika akan pulang, Natalia melihat bahwa sayap malaikat yang dia pakai tadi patah. Natalia begitu sedih....mana natalan tinggal besok. Sayap malaikat itu bukan kawat bersambung, tetapi kawat menyatu. Kalau diganti terpaksa akan mengganti semua. Patahnya sih kecil aja, tetapi karena itu penahan yang lain, maka sayap kelihatan seperti terjatuh....nah ini sungguh mengganggu penampilan. Natalia sudah tidak tahu harus bagaimana lagi, teman-teman mengusulkan supaya pakai jubah putih aja. “Wah...repot...kurang dong cantikku,” demikian jerit hati Natalia. Sayap malaikat itu dikerjakan oleh abangnya di bengkel las, tapi sekarang abangnya kebetulan tugas luar, dan bengkel las pada tutup, besok...mana sempat !!!!
Natalia dengan kesal bergegas dari ruang dalam gereja, ia bingung, ia putuskan pulang aja ke rumah, tetapi sebuah sapaan halus penuh simpati menghentikan langkahnya. “Hai Lia.....wajahmu koq murung amat sih, kenapa ?”, seorang cowok tampan ala cocacola..eh maksudnya ala Italia (cowok-cowok Italia tampan-tampan lho, lihat aja pemain sepakbolanya) menyapanya dengan senyum manis....manis banget. Jujur aja, Natalia terpesona, tetapi dia sembunyikan gejolak hatinya, yang lagi kesal dan berdegub. “Abang ini siapa”, dengan lembut pula Natalia bertanya. Sepertinya Natalia sering melihat wajah si tampan, ya....si tanpan sering melihat acara latihan drama mereka dan selalu duduk di bangku paling belakang. Natalia ingat sekarang, si tampan ini sering curi-curi pandang kepadanya. “Siapa ya...aku ini siapa ?”, Si tampan SKSD, sok akrab sok dekat. “Ya udah....kalau si abang ngak mo kenalan, aku pergi aja”, Natalia beranjak pergi. “Tunggu dulu Lia”, Si tampan tanpa sadar dan refkleks memegang tangan Natalia. Ah....Natalia menjerit indah dalam hati, dan iapun seperti menikmati pegangan itu tanpa berusaha melepaskan tangannya. “Aku serius...tadi aku lihat kamu murung dan uringan, ada apa ?”, Si tampan berlagak serius. “Gini nih abang misterius.....sayap malaikatku patah, padahal besok sore udah natalan, siapa tidak bingung”, Natalia menjelaskan, sejenak ia melupakan perasaan hatinya kepada si tampan. Malah mengajak si tampan untuk menunjukkan sayap malaikatnya yang patah. “Nih bang...betul kan ?”, Natalia seperti mengadu. “Wah gawat nih Lia, sulit bagusinnya. Pakai jubah putih aja, sayapnya udah patah, nanti timpang dong’, si tampan tidak memberi jalan keluar yang menggembirakan. “Ah...abang, yang lain juga pada bilang begitu, oke bang sampai jumpa besok, datang ya ke natalan PP”, Natalia berlalu. Inginnya sih lebih lama lagi dengan si tampan, tetapi hari sudah menjelang malam, kata mama papa, anak gadis ngak boleh pulang kemalaman....amin ya.....Amin.....!
Saatnya natal. Natalia sudah hadir sedini mungkin, bahkan yang lain belum ada yang kelihatan. Natalia bergegas menuju konsistori, dan ia mencoba melihat sayap malaikatnya siapa tahu ada keajaiban, walau berat hatinya berharap, terbukti jubah putih ia sudah pinjam. “Ah....mana mungkin ?”, mata Lia membelalak tidak percaya. Berulang-ulang dia menggosok kedua matanya. “Ajaib benar.....?”, tanya hatinya masih tak percaya ketika melihat sayap malaikatnya sudah kembali utuh seperti sedia kala. Ada bekas perbaikan, bekas las di sayap malaikatnya. Antara bingung, senang dan tidak percaya Lia bersyukur kepada Tuhan....”Makasih Tuhan...Tuhan Yesus....sungguh Engkau amat baik.......aku dapat dengan sempurna memainkan peranku, menjadi malaikat pemberita berita damai sejahteraMu...amin Tuhan Yesus.... Lia begitu gembira dan bertanya dalam hati, siapa sih yang punya waktu untuk memperbaiki sayap malaikatnya. Ketika Lia bertanya kepada teman-teman, tidak seorangpun yang tahu. Dan akhirnya, dengan sukses, Natalia berhasil memerankan perannya, malaikat pembawa berita damai.
Selesai acara natal dan sebagainya, di Konsistori, si tampan mendekatinya sambil mengucapkan, “Selamat Lia....aktingmu sangat bagus, sepertinya kamu betul-betul malaikat dari surga”. Wah...siapa yang tidak tersandung ? Natalia merona merah pipinya menerima pujian yang tembak langsung tanpa basa basi. Dan lebih terkejut lagi ketika si tampan melanjutkan, “boleh aku mengantarmu pulang ?”. Natalia tidak menjawab, Lia hanya kelihatan memberi kode kepada mamanya yang sudah menunggu untuk pulang, dan sepertinya mamanya mengangguk aja. “Lia.....boleh ?”, si tampan bertanya kembali sehingga mengejutkan Natalia. “mmm....gimana ya....mmm biasanya pulang bareng teman..mmm”, Natalia gugup dan gelagapan dengan tawaran terus terang si tampan. “Lia....”, si tampan dengan lebih pasti menawarkan diri. “Ya....ya...boleh...boleh tapi jangan kemalamam ya, akhirnya Natalia tidak berdaya.
Rumah Natalia sih tidak begitu jauh dari gereja, sehingga mereka boleh jalan kaki. “Sekali lagi kukatakan, aktingmu sungguh bagus”, si tampan mengulang. “Terimakasih...tapi abang siapa sebenarnya?’, Lia tidak tahan lagi. “Aku....? Anggota jemaat kita juga, tapi memang baru masuk, baru satu tahun”, si tampan menjelaskan. “Satu tahun????”, koq aku ngak pernah lihat ?”, Lia penasaran. “Aku kerja...yeah untuk mencari nafkah hidup mama dan adik-adikku”, si tampan berkata jujur. “Selama ini abang di mana ?”, Lia mengejar. “Aku mencoba kuliah sambil kerja di kota lain, dan sekarang sudah selesai, “sekali lagi dengan jujur si tampa mengungkap diri. Lia makin simpati dan kagum, getaran halus hatinya makin terasa. “Maaf bang....boleh tahu ngak...abang kuliahnya apa ?”, Lia dengan sopan tanpa menilai bertanya. “Aku....sekolah tehnik...berhubungan dengan besi gitu lho”, si tampan mulai santai. Justru Lia yang makin bergetar.....Insinyur...desisnya dalam hati, tetapi ia simpan dan bertanya lagi, “apa usaha abang sekarang ?”. Jawaban si tampan membuat Natalia hampir memekik, “itu.....”Christmas Bengkel”, kecil-kecilan Lia, tapi usaha sendiri, Christmas itu nama saya, seperti nama kamu”. “Jadi...............?.”, mata Lia terbelalak. “Ya....karena aku suka kamu”, Christmas memotong Natalia. Hati Natalia begitu bahagia dan berbunga-bunga. Natal yang special, sayap malaikat yang luar biasa. Hadiah istimewa buat Natalia. “Lia....maukah kau menjadi malaikat kecilku”, Christmas memberanikan diri. Lia tidak menjawab, hanya dengan senyum Lia menengadah ke langit malam berhias bintang sambil bibirnya komat kamit.
PUISI-PUISI:
HOSANA
Hosana .......... Anak Daud
Bagimu lahir penebus dosa
Kristus Yesus Tuhan kita
Lahir dikandang domba yang hina
Yusuf dan Maria Ibunda
Anak-anak manusia bersukacita
Penuh dengan sorak-sorak
Menyambut Sang Raja yang telah lahir ke dunia
Sehingga orang-orang datang melihat beramai-ramai
Sambil berseru :
“Sembah dan Puji Dia”
“Sembah dan Puji Dia”
Amin
Home » Cerpen dan Puisi » Cerpen dan Puisi
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment