Banyak wanita atau pria yang tak sadar bila pasangan mereka menyukai pornografi, atau bahkan tak sedikit yang sudah terjerat hubungan serius dengan yang wabah satu ini. Sikap masa bodoh biasanya akan membuat mereka mempercayai pasangannya tanpa syarat. Mereka berasumsi bahwa kebiasaan mengakses pornografi dapat dimaklumi dan dipahami sebagai hal yang lumrah.
Menurut Yvonne K. Fulbright, seorang konsultan seks, kolumnis dan pendiri Sexuality Source Inc, ketidakpedulian Anda bila dikombinasikan dengan makin lamanya antusiasme pasangan Anda terhadap pornografi justru akan menimbulkan masalah. Hal ini akan menyebabkan perasaan erotis yang terpendam dan pada akhirnya akan membuat pasangan Anda terjebak di sisi yang gelap.
Sementara itu, di lain pihak ada pasangan yang justru pernah menggunakan beragam bentuk erotisme untuk meningkatkan kualitas hubungan seks. Dengan kata lain, pornografi juga sering direkomendasikan sebagai salah satu cara membuat hubungan menjadi lebih intim.
Akan tetapi, alih-alih bermanfaat memperbaiki hubungan, pornografi justru menjadi jauh dari fungsinya sebagai stimulan. Kecenderungannya, pornografi justru akan merenggut kehidupan seseorang. Bukannya menjadi stimulan, pornografi justru menjadi obyek dari hasrat atau gairah.Alhasil seseorang justru harus bersaing dengan pornografi untuk mendapatkan perhatian dari pasangannya.
Nah, sebelum terjebak lebih dalam, ada baiknya Anda memahami dan mengenali tanda-tanda pasangan atau kekasih kecanduan pornografi. Berikut penjelasan dari Fulbright, ahli yang juga menulis sejumlah buku terkenal seperti "Touch Me There! A Hands-On Guide to Your Orgasmic Hot Spots."
Menurut Yvonne K. Fulbright, seorang konsultan seks, kolumnis dan pendiri Sexuality Source Inc, ketidakpedulian Anda bila dikombinasikan dengan makin lamanya antusiasme pasangan Anda terhadap pornografi justru akan menimbulkan masalah. Hal ini akan menyebabkan perasaan erotis yang terpendam dan pada akhirnya akan membuat pasangan Anda terjebak di sisi yang gelap.
Sementara itu, di lain pihak ada pasangan yang justru pernah menggunakan beragam bentuk erotisme untuk meningkatkan kualitas hubungan seks. Dengan kata lain, pornografi juga sering direkomendasikan sebagai salah satu cara membuat hubungan menjadi lebih intim.
Akan tetapi, alih-alih bermanfaat memperbaiki hubungan, pornografi justru menjadi jauh dari fungsinya sebagai stimulan. Kecenderungannya, pornografi justru akan merenggut kehidupan seseorang. Bukannya menjadi stimulan, pornografi justru menjadi obyek dari hasrat atau gairah.Alhasil seseorang justru harus bersaing dengan pornografi untuk mendapatkan perhatian dari pasangannya.
Nah, sebelum terjebak lebih dalam, ada baiknya Anda memahami dan mengenali tanda-tanda pasangan atau kekasih kecanduan pornografi. Berikut penjelasan dari Fulbright, ahli yang juga menulis sejumlah buku terkenal seperti "Touch Me There! A Hands-On Guide to Your Orgasmic Hot Spots."
Quote:
1. Pasangan Anda tidak bersosialisasi seperti biasanya. Si Dia banyak menghindar dari aktivitas, absen dengan alasan tak jelas, dan tidak mampu mengatur waktu untuk dirinya sendiri. Ia menjadi kurang antusias dalam bersosialisasi atau meluangkan waktu untuk orang lain termasuk keluarganya sendiri. 2. Pasangan Anda kurang bergairah dalam seks atau tak merespon rangsangan seks. Anda akan menemukan penurunan dalam hal perasaan secara fisik dan sentuhan non-seksual. Jika Anda melakukan seks dengannya, itu karena Anda yang berinisiatif. Pasangan Anda mengalami kesulitan untuk menemukan dorongan atau hasrat seksual (contohnya, mencapai ereksi atau orgasme). Selain itu, pasangan Anda juga biasanya butuh lebih banyak stimulasi untuk benar-benar terangsang dan kemudian klimaks. Biasanya, Anda dan pasangan kemudian mengalami ketidakpuasan dalam aktivitas seks. 3. Pasangan Anda mengajukan permintaan aneh atau kasar saat ngeseks. Anda akan merasa tertekan untuk melakukan aktiivitas seksual yangs secara fisik dan emosional sungguh tidak nyaman bagi Anda. Si Dia menerapkan bahasa seksual yang tidak biasa. Si Dia seperti mengobyektifikasi Anda, tetapi ia tampak tidak merasa terganggu. 4. Pasangan Anda seperti tidak "hadir". Kekasih Anda menjadi seperti jauh secara emosional saat melakukan seks. Anda mulai merasa ditolak atau terabaikan secara seksual Di dalam atau diluar kamar tidur, Anda dan pasangan tidak bisa lagi menggambarkan keintiman secara emosional. 5. Pasangan Anda mulai mengeluhkan penampilan Anda. Pasangan Anda menjadi terlalu cemas dengan penampilan Anda dan menilai apakah Anda cukup menarik dari sisi seksual. Si Dia mungkin akan memberi komentar mengenai berat badan atau bentuk tubuh Anda. Ia juga membuat komentar-komentar seks yang tidak sensitif namun seakan menganggap Anda menjadi obyek seksual. 6. Anda merasa tidak lagi mendapat jawaban langsung dari pasangan Anda. Anda mulai curiga bahwa apa sering yang dikatakannya akhir-akhir ini adalah sebuah kebohongan. Jawaban yang diberikan si Dia juga tereksan samar dan mengada-ada. Si Dia juga menjadi tereksan defensif ketika ditanya soal tujuan melihat gambar porno. Tak lama lagi Anda akan menemukan bukti-bukti si Dia menyembunyikan sesuatu, kebohongan, dan perilaku misterius, termasuk materi-materi porno yang Anda tidak tahu. Bisa jadi pasangan Anda juga menyimpan alamat e-mail pribatnya, ia juga mengalami gangguan mata akibat berjam-jam menatap layar komputer. Ia juga biasanya mengeluhkan sakit pinggang leher atau dada. 8. Anda melihat perubahan perilaku pasangan Anda. Pasangan Anda bukan hanya tidak menyukai dirinya sendiri. Dia sulit mengendalikan emosi dan tidur nyenyak. Mood dan hasratnya berubah. Terkadang kondisi ini juga membuat Anda mengira apakah ada yang salah dengan kondisi mental pasangan Anda. Parasaan "sex pervert" atau kesalahan menempatkan seks akan menyebabkan dia bertindak kasar dan emosional untuk membela kelakuannya menikmati pornografi. |
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment