Selama ini kita hanya mengetahui bahwa kebutaan pada otak hanya sebatas buta huruf dan buta angka saja. Namun sebenarnya, ada beberapa jenis kebutaan pada otak. Dimana cacat otak ini menyebabkan ketidakmampuan seseorang terhadap sesuatu seperti menyerap informasi, mengungkapkan suatu informasi, dll.
Lalu, apa saja macam – macam kebutaan otak tersebut?
1. Kebutaan Terhadap Ilmu Pengetahuan
Sebenarnya, ilmu pengetahuan tidak hanya berhubungan dengan penemuan – penemuan ilmiah baru dan terobosan teknplogi saja. Tetapi kita sering mempunyai persepsi yang salah mengenai ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan sebenarnya adalah pengetahuan akan suatu kebenaran bagi seluruh umat manusia. Oleh karena pemaparan ilmu pengetahuan ini menyangkut orang banyak, maka kebenarannya harus terjamin. Namun sayangnya 75% orang dewasa memiliki kebutaan akan terhadap ilmu pengetahuan dan kebenaran sains. Banyak orang dewasa yang memiliki persepsi yang salah mengenai kebenaran hidup. Seperti pandangan mengenai ”orang yang mengendarai mobil mewah bisa hidup lebih lama. Jadi kalau kita membeli mobil mewah maka kita bisa hidup lebih lama juga.” Sebenarnya mobil mewah tidak ada hubungannya dengan panjang usia seseorang. Bisa saja ketika orang tersebut mengendarai mobil mewah mengalami kecelakaan lalu meninggal. Tapi sebenarnya yang memungkinkannya adalah keadaan status sosial ekonomi yang lebih tinggi. Bila orang tersebut memiliki penghasilan yang tinggi, maka ia dapat membeli mobil mewah. Artinya, hidupnya lebih terjamin dan nyaman. Kesalahan persepsi seperti inilah yang banyak dimiliki oleh orang dewasa.
2. Kebutaan Terhadap Statistik
Orang yang mempunyai kebutaan terhadap statistik sama hal nya dengan buta huruf atau buta angka. Namun mereka lebih tersamarkan daripada kebutaan huruf dan angka yang lebih fatal. Mereka yang memiliki buta statistik tidak tahu bahwa angka dan data statistik dapat menyesatkan. Dan sayangnya banyak orang di dunia ini yang sebenarnya buta statistik. Mereka yang percaya pada peruntungan perjudian dapat dikatakan buta statistik. Karena mereka percaya bahwa dengan berjudi, mereka bisa mendapatkan keuntungan secara finansial untuk jangka waktu yang panjang.
3. Buta Teknologi
Buta teknologi ini mungkin lebih sering kita kenal dengan istilah gaptek atau gagap teknologi. Biasanya hal ini terjadi para orang dewasa atau lansia. Mereka tidak familiar dengan teknologi jaman sekarang sehingga kesulitan untuk belajar dan mengikuti perkembangan teknologi modern. Tidak dapat menggunakan teknologi karena tidak biasa adalah hal yang wajar. Contoh orang tua yang kesulitan memakai handphone karena belum familiar wajar - wajar saja. Ketika mereka diajari, walaupun daya tangkapnya lambat, namun akhirnya mereka dapat mengoperasikannya bukan termasuk buta teknologi. Namun bila orang yang diajari teknologi sederhana selama berkali – kali dan masih belum memahaminya, mereka dapat dikatakan buta teknologi. Contoh bila mereka sudah diajari cara mneggunakan lift secara berulang – ulang dan masih belum dapat mengoperasikannya. Orang – orang tersebut lah yang termasuk ke dalam kategori buta teknologi. Orang – orang seperti ini akan sulit menghadapi masyarakat modern saat ini yang serba canggih.
4. Buta untuk Mentransfer Informasi
Orang yang buta mentransfer informasi adalah seseorang yang tidak dapat mentransfer informasi dari suatu bentuk media ke bentuk media lainnya. Bisa juga mereka adalah orang - orang yang tidak bisa menyerap informasi. Biasanya penderita dapat memahami suatu informasi namun tidak dapat mengungkapkannya. Contohnya, seseorang penderita mungkin saja memahami suatu gambar. Namun ia tidak dapat mengungkapkan atau mendeskripsikannya secara lisan maupun tulisan.
Namun, yang disebut dengan penderita yang tidak dapat menyerap informasi mempunyai persentase lebih banyak. Contohnya saja orang – orang yang terus merokok meskipun telah banyak sumber informasi yang memberitahukan bahwa merokok itu mempunyai sederet efek negatif. Namun para perokok masih saja terus merokok dan merugikan diri mereka sendiri. Penderita jenis ini lebih tersamarkan.
5. Buta Visual
Seorang penderita buta visual memiliki ketidakmampuan untuk mengerti atau memproses suatu informasi dalam bentuk visual. Contohnya adalah gambar, grafik, informasi berbentuk grafis, dll. Hal ini disebabkan oleh kerusakan pada bagian otak tertentu yang membuat penderita tidak dapat mengenali bentuk visual secara utuh. Penderita buta visual dapat dikenali dengan mudah ketika mereka masih balita.
Contohnya : ketika mereka dihadapkan pada 2 buah gambar. Gambar pertama adalah 1 potong biskuit utuh. Sedangkan gambar kedua adalah biskuit pada gambar yang pertama, namun biskuit tersebut sudah dibelah menjadi 2 bagian. Penderita buta visual akan berpikir bahwa biskuit pada gambar kedua lebih banyak daripada gambar pertama. Padahal menurut pandangan orang normal, biskuit tersebut sama saja. Hanya yang satu masih utuh sedangkan yang lainnya sudah terbagi 2. Ketidakmampuan seperti inilah yang diderita oleh penderita buta visual. Atau 4 buah anggur yang berdekatan lebih banyak daripada 4 buah anggur yang sama, namun jaraknya saling berjauhan. Padahal jumlahnya sama saja.
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment