Target Provinsi Bali untuk bebas dari rabies pada tahun 2011 rasa-rasanya sangat sulit untuk dicapai. Pasalnya, jumlah kasus gigitan anjing masih sangat tinggi. Bayangkan saja, di Kabupaten Gianyar, gigitan anjing mencapai 807 kasus pada bulan Januari 2011. Hal serupa juga terjadi di beberapa Kabupaten lainnya di Bali. Parahnya lagi persediaan vaksin rabies juga sangat terbatas dibandingkan jumlah kasus rabies yang terjadi. Namun sebenarnya ada cara sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah kita tertular dari penyakit mematikan ini.
Bagi anda yang belum tahu, rabies adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini bersifat zoonotik, yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Virus rabies ditularkan ke manusia melalui gigitan dan air liur hewan misalnya oleh anjing, kucing, kera, dan kelelawar. Dan marak sekali dijumpai akhir-akhir ini, kasus rabies terjadi terutama karena gigitan anjing.
Gigitan Anjing dan Rabies
Gigitan anjing, apapun jenis anjing tersebut, sangat berbahaya bagi manusia. Air liur anjing mengandung berbagai kuman penyebab penyakit. Kuman tersebut dapat masuk dan menyerang organ dalam manusia melalui sistem terbuka, yaitu pada luka akibat gigitan anjing.
Namun, terutama bagi anda pecinta anjing, tidak perlu terlalu khawatir apalagi sampai phobia dengan hewan yang memiliki penciuman tajam ini. Selain langkah-langkah pencegahan yang telah diulas pada postingan sebelumnya yaitu Mengenal Penyakit Rabies dan Metode Pencegahannya. Anda dapat memakai cara sederhana untuk meminimalisir penyakit yang belakangan melonjak drastis di pulauDewata ini. Yaitu dengan membersihkan bekas gigitan atau air liur anjing tersebut dengan menggunakan tanah.
Mencegah Rabies dengan Menggunakan Tanah
Cara ini dapat dilakukan dengan sederhana. Cukup hanya dengan mencuci bekas gigitan anjing atau bekas air liurnya dengan air beberapa kali diselingi dengan menggunakan tanah. Setelah itu anda dapat mencucinya lagi dengan sabun antiseptik untuk memastikan kebersihannya tetap terjaga.
Tanah, menurut ilmu kedokteran modern diketahui mengandung dua materi yang dapat membunuh kuman-kuman, yakni tetracycline dan tetarolite. Dua unsur ini digunakan untuk proses sterilisasi beberapa kuman. Bahkan tetracycline telah diketahui secara luas sebagai obat antibiotik. Eksperimen dan beberapa hipotesa menjelaskan bahwa tanah merupakan unsur yang efektif dalam membunuh kuman. Anda juga bakal terkejut ketika mengetahui tanah kuburan orang yang meninggal karena sakit aneh dan keras, yang anda kira terdapat banyak kuman karena penyakitnya itu, ternyata para peneliti tidak menemukan bekas apapun dari kuman penyakit tersebut di dalam kandungan tanahnya.
Tanah mengandung unsur yang cukup kuat menghilangkan bibit-bibit penyakit dan kuman-kuman. Hal ini berdasarkan bahwa molekul-molekul yang terkandung di dalam tanah menyatu dengan kuman-kuman tersebut, sehingga mempermudah dalam proses sterilisasi kuman secara keseluruhan. Ini sebagaimana tanah juga mengandung materi-materi yang dapat mensterilkan bibit-bibit kuman tersebut. Selain karena hal di atas para dokter juga mengemukakan alasan bahwa tanah dapat menghentikan reaksi air liur anjing dan virus-virus yang terkandung di dalamnya karena perbedaan dalam daya tekan pada wilayah antara cairan (air liur anjing) dan tanah.
Penyakit Lain yang Dibawa oleh Anjing
Dengan ada cara sederhana untuk mencegah penyakit rabies, tidak serta merta anda dapat bersantai-santai memelihara anjing tanpa memastikan kebersihannya. Selain gigitannya yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Memelihara anjing juga dapat meningkatkan resiko kanker payudara. Peluang dan resiko mengidap kanker oleh karena memelihara anjing ternyata jauh lebih besar dibanding memelihara hewan peliharaan lain seperti kucing dan kelinci. Sebanyak 79,7 % penderita kanker payudara ternyata sering bercanda dengan anjing, diantaranya dengan memeluk, mencium, menggendong, memandikan, dan semua aktivitas perawatan anjing lainnya.
Seorang dokter bernama Ian Royt juga menemukan 180 sel telur ulat dalam satu gram bulu anjing, seperempat diantaranya membawa 71 sel telur yang mengandung jentik-jentik kuman yang tumbuh berkembang, sedangkan sisanya dapat matang cukup dengan menempelkannya pada kulit. Sel-sel telur ulat ini sangat lengket dengan panjang mencapai 1 mm. Data statistik di Amerika menunjukan bahwa terdapat 10 ribu orang yang terkena virus ulat tersebut, kebanyakan adalah anak-anak.
Secara ilmiah, anjing dapat menularkan berbagai macam penyakit yang membahayakan karena ada ulat-ulat yang tumbuh berkembang biak dalam ususnya. Ketika ulat-ulat ini sampai pada tubuh manusia, maka ia akan bersemayam di bagian organ tubuh manusia yaitu paru-paru. Ulat yang bersemayam di paru-paru, yang bertempat di hati dan beberapa organ tubuh bagian dalam lainnya, mengakibatkan terbentuknya kantong yang penuh dengan cairan. Dari luar, kantong ini diliputi oleh dua lapisan dengan ukuran kantong sebesar bentuk kepala embrio. Penyakit tersebut berkembang dengan lambat. Ulat Echinococcosis dapat tumbuh berkembang di dalam kantong itu selama bertahun-tahun. Jadi selalu perhatikan kebersihan anjing peliharaan anda.
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment