Seiring dengan peringatan hari ganja sedunia pada tanggal 7 Mei, terdengar pula suara-suara yang muncul yang mendukung untuk dilakukan legalisasi ganja. Hal ini tentunya menjadi kontroversi di kalangan masyarakat. Selama ini masyarakat mengetahui ganja sebagai salah satu jenis narotika dan tentu penggunaannya dilarang. Wacana legalisasi penggunaan ganja ini dikeluarkan dengan alasan tidak adanya penelitian terhadap dampak buruk dari ganja yang valid. Mereka pun berdalih bahwa ternyata di balik reputasi negatif ganja ini sebenarnya terdapat banyak manfaat yang belum tergali. Ganja selama ini hanya dikenal karena penyalahgunaannya (abuse) saja. Ganja selama ini lekat dengan nilai negatif karena tidak ada upaya untuk mengembangkan ke arah positif. Padahal jika dimanfaatkan dan dikelola dengan baik, potensi ganja dengan berbagai kebaikannya pun dapat dinikmati.
Serat Ganja
Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya kuat. Bahkan serat tanaman ganja pernah dipakai untuk tali pengikat kapal perang angkatan laut Amerika Serikat pada Perang Dunia II. Tentunya setelah diolah terlebih dahulu, setelah diberi sedikit sentuhan teknologi, keunggulannya dapat melebihi kekuatan serat baja dan halus seratnya mampu mengalahkan halus serat kapas.
Secara umum serat tanaman ini dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu serat halus dan serat kasar. Serat halus dari tanaman yang biasa di sebut marijuana ini dapat diajdikan bahan alternatif untuk pembuatan kertas sehingga dapat mengurangi penebangan hutan secara liar untuk mendapatkan bahan baku kertas. Selain itu serat tanaman ini juga dapat dijadikan produk tekstil untuk bahan baku pakaian, tas dan produk tekstil lainnya. Sementara serat kasar dapat digunakan untuk bahan membuat tali dan denim, juga dapat menjadi salah satu alternatif untuk campuran komponen material yang membutuhkan serat seperti fiberglass.
Ganja sebagai Energi Alternatif
Biji ganja juga dapat digunakan sebagai energi alternatif karena biji ganja dapat dimanfaatkan untuk sumber minyak, baik langsung maupun secara tidak langsung setelah melalui proses pirolisis untuk menjadikannya batu bara, metana atau methanol. Selain itu, minyak dari biji ganja ini memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan minyak bumi karena minyak yang dihasilkan bersih dari unsur logam dan belerang, yang berarti pula bahwa pengolahan dan penggunaan minyak biji ganja ini lebih ramah lingkungan dan bebas dari polusi. Selain dapat digunakan untuk energi alternatif, biji ganja juga bergizi tinggi, dengan kandungan protein yang lebih tinggi dari kedelai sehingga dapat menjadikannya alternatif sebagai pakan ternak.
Pemanfaatan Ganja dalam Dunia Kesehatan
Pada tanaman ganja terdapat Delta-9-tetrahydrocannabinol (THC). Senyawa ini terbukti secara klinis dapat mencegah penyakit pembuluh darah atherosclerosis. Secara medis sendiri, ganja banyak digunakan untuk mengobati glaucoma dan terbukti efektif untuk mengobati depresi, hilangnya nafsu makan, tekanan darah tinggi, kecemasan, migraine dan berbagai problem menstruasi. Disamping itu ganja juga diklaim dapat digunakan sebagai pereda rasa sakit, dan pengobatan untuk penyakit tertentu (termasuk kanker).
Di beberapa negara tumbuhan ini tergolong narkotika, walau tidak terbukti bahwa pemakainya menjadi kecanduan. Diantara pengguna ganja, beragam efek yang dihasilkan, terutama euphoria (rasa gembira) yang berlebihan, serta hilangnya konsentrasi untuk berpikir diantara para pengguna tertentu. Efek yang dihasilkan beragam terhadap setiap individu, dimana dalam golongan tertentu ada yang merasakan efek yang membuat mereka menjadi malas, sementara ada kelompok yang menjadi aktif, terutama dalam berfikir kreatif (bukan aktif secara fisik seperti efek yang dihasilkan Methamphetamin).
Marijuana, hingga detik ini, tidak pernah terbukti sebagai penyebab kematian maupun kecanduan. Bahkan, di masa lalu dianggap sebagai tanaman luar biasa, dimana hampir semua unsur yang ada padanya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Hal ini sangat bertolak belakang dan berbeda dengan efek yang dihasilkan oleh obat-obatan terlarang lainnya dan alkohol, yang jelas-jelas dapat menyebabkan penggunanya menjadi kecanduan hingga tersiksa secara fisik.
Penutup
Bila kita mau berandai-andai, mungkin ganja dapat saja kita samakan dengan (maaf) kotoran hewan ternak. Jika saya berikan kotoran ternak pada anda yang mungkin seorang eksekutif, dokter, pengacara atau arsitek, tentunya kotoran sapi tersebut tidak ada manfaatnya untuk anda. Bahkan bisa dipastikan dapat memberikan dampak buruk seperti polusi udara yang anda hirup atau dapat mengganggu selera makan anda. Namun apa jadinya jika saya memberikan kotoran sapi ini terhadap petani. Tentunya kotoran ternak yang anda anggap tidak tidak ada gunanya ini dapat bermanfaat lebih banyak baginya, misalnya untuk dijadikan pupuk kandang. Atau bahkan jika petani tersebut telah menguasai teknologi yang lebih maju dan tepat guna, ia dapat menjadikannya sesuatu yang lebih bernilai ekonomis lagi semisal biogas. Pada intinya, sesuatu akan bermanfaat lebih baik pada orang yang tepat.
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment