Sejarah Teh dan Mitos Penemuannya

Bookmark and Share
Kata teh berasal dari bahasa China Amoy yaitu kata "Te". Teh dipercaya memiliki segudang manfaat dan kebaikan di dalamnya bagi yang meminumnya seperti memperkuat gigi, memperkuat daya tahan tubuh, mencegah tekanan darah tinggi, menangkal kolesterol dan mencegah pertumbuhan kanker. Namun di balik segala khasiat yang dikandungnya, ternyata teh juga memiliki sejarah, mitos penemuan, dan perkembangan yang sangat unik.


Sejarah Penemuan Teh Pertama

Menurut sejarah, teh diperkirakan ditemukan oleh seorang Kaisar Kekaisaran China bernama Shen Nung yang hidup pada sekitar tahun 2737 sebelum Masehi. Kaisar Shen Nung tidak hanya dikenal sebagai seorang Kaisar, tetapi juga sebagai The Divine Healer (Sang Penyembuh dari Ilahi). Cerita penemuan teh oleh sang Kaisar sangat tidak disengaja ketika daun teh pertama dari tanaman teh yang ada di kebun Kaisar Shen Nung jatuh ke dalam air panas yang sedang dimasak oleh Sang Kaisar.


Ketika daun teh tersebut terseduh dengan air panas, aroma sedap langsung muncul membuat Sang Kaisar sangat tergoda untuk meminumnya. Bukan hanya aromanya yang sedap, rasa sepat dan pahit yang ditimbulkan oleh daun teh juga sangat disukai oleh Sang Kaisar karena dipercaya dapat membuat tubuh lebih segar dan menurut penelitian Kaisar Shen Nung, minuman teh dapat menyembuhkan beberapa penyakit. Sejak itu, Kaisar Shen Nung kerap kali meminum teh dan sejak itu teh menjadi sangat populer di seluruh penjuru China.

Untuk pertama kalinya pada tahun 780 Masehi seorang cendekiawan bernama Lu Yu mengumpulkan dan membukukan temuan–temuan akan manfaat dan kegunaan teh kedalam sebuah literatur mengenai teh, yaitu Ch’a Cing atau The Classic of Tea. Buku tersebut menggambarkan "Teh merupakan minuman yang membuat kita lebih bersemangat bila meminumnya, menentramkan hati, membuka pikiran dan mencegah rasa kantuk, membuat badan terasa ringan dan segar serta meningkatkan kemampuan berpikir". Pada masa Dinasti Ming (1368–1644), bangsa Cina mulai menyeduh teh dengan air mendidih. Dengan sedikit adaptasi, tempat penuang anggur tradisional dari Cina yang menggunakan penutup menjadi teko teh yang sempurna.

Mitos Penemuan Teh di Jepang

Legenda di jepang percaya bahwa Daruma lah sang penemu dari minuman teh. Daruma adalah pembawa ajaran agama Zen Buddha (Father of Zen Buddha) di Jepang pada tahun 600 Masehi. Terdapat beberapa versi tentang penemuan tanaman teh di Jepang yang dihubungkan dengan Daruma.


Legenda menyebutkan bahwa Daruma yang sedang mempelajari agama Zen Buddha tersebut tahan duduk bertapa tanpa tidur ataupun memejamkan matanya selama 7 tahun (ada yang menyebutkan 9 tahun). Versi lain menyebutkan Daruma duduk bertapa tanpa bergerak sampai akhirnya kedua kakinya lumpuh. Dan yang terakhir legenda paling eksterm menyebutkan bahwa Daruma sengaja merobek kedua kelopak matanya untuk menghindari tertidur pada saat bertapa.

Kelopak matanya terjatuh di tanah. Menurut legenda keajaiban terjadi ketika tempat dimana kelopak mata tersebut jatuh, tumbuh tanaman teh yang pertama di Jepang. Hal tersebut yang membuat Daruma terkenal dengan kedua matanya yang besar sebagai ikon dan dijadikan boneka terkenal di negeri Jepang.

Penyebaran Teh ke Berbagai Negara Lain

Jalur Sutera

Selama masa pemerintahan Dinasti Han, Tang, Soon dan Yuan, komoditas Teh diperkenalkan ke dunia luar melalui pertukaran kebudayaan menyeberangi Asia Tengah menyelusuri benua Eropa sambil memperdagangkan kain sutera (disebut Jalur Sutera).

East India Company

East India Company atau Perusahaan Hindia Timur Britania yang didirikan oleh Ratu Elizabeth I pada 31 Desember 1600 yang bertujuan untuk memonopoli perdagangan di Hindia Timur. Pada tahun 1669, East India Company mendapatkan lisensi dengan mendatangkan teh dari China ke Inggris menggunakan kapal Elizabeth I. Monopoli perdagangan teh dikuasainya sampai dengan tahun 1833.

Peristiwa Boston Tea Party


East India Company pada tahun 1773 boleh berdagang Teh langsung dari Cina ke Amerika dengan memotong jalur perdagangan dan perpajakan yang merugikan eksportir Eropa dan importir Amerika. Sehingga mengakibatkan marahnya penduduk Boston, dengan cara membuang seluruh peti yang berisi komoditas Teh kedalam laut dikenal sebagai Boston Tea Party yang berakibat pula tercetusnya revolusi Bangsa Amerika terhadap penjajahan bangsa Inggris.

Penyebaran Teh ke Indonesia

Tanaman teh pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1684, berupa biji teh dari Jepang yang dibawa oleh seorang Jerman bernama Andreas Cleyer, dan ditanam sebagai tanaman hias di Jakarta. Pada tahun 1694, seorang pendeta bernama F. Valentijn melaporkan melihat perdu teh muda berasal dari Cina tumbuh di Taman Istana Gubernur Jenderal Champuys di Jakarta. Pada tahun 1826 tanaman teh berhasil ditanam melengkapi Kebun Raya Bogor, dan pada tahun 1827 di Kebun Percobaan Cisurupan, Garut, Jawa Barat.

Berhasilnya penanaman percobaan skala besar di Wanayasa (Purwakarta) dan di Raung (Banyuwangi) membuka jalan bagi Jacobus Isidorus Loudewijk Levian Jacobson, seorang ahli teh, menaruh landasan bagi usaha perkebunan teh di Jawa. Pada tahun 1828 masa pemerintahan Gubernur Van Den Bosh, Teh menjadi salah satu tanaman yang harus ditanam rakyat melalui politik Tanam Paksa (Culture Stelsel).

Sumber referensi:
http://www.sosro.com/sejarah-teh-dunia.php
http://www.sosro.com/sejarah-teh-indonesia.php
Anda sedang membaca artikel tentang Sejarah Teh dan Mitos Penemuannya dan anda bisa menemukan artikel Sejarah Teh dan Mitos Penemuannya ini dengan url https://4loveandlife.blogspot.com/2011/08/sejarah-teh-dan-mitos-penemuannya.html, anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Sejarah Teh dan Mitos Penemuannya ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda, namun jangan lupa untuk meletakkan link Sejarah Teh dan Mitos Penemuannya sumbernya.

{ 0 comments... Views All / Send Comment! }

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...