Sukses Dunia dan Akhirat

Potongan dari terjemahan surat Al-Maidah ayat 3 ini menjelaskan bahwa Islam adalah agama yang sempurna dan diridhoi oleh Allah SWT.

Kesempurnaan ajaran dan nilai-nilai Islam ini dapat dilihat dari berbagai aspek yang diatur oleh Islam. Islam tidak hanya mengatur dan menerangkan persoalan ubudiyah, seperti shalat, puasa, haji dan amalan-amalan lainnya yang berhubungan dengan Sang Pencipta dan kehidupan akhirat semata.

Ajaran dan nilai-nilai Islam juga mengatur dan menyentuh setiap aspek kehidupan manusia, dari persoalan perdagangan dan tata niaga, sewa menyewa, pendidikan, perbankan, hukum, cinta kasih dan perkawinan, pemerintahan bahkan sampai pada kehidupan bermasyarakat, ‘berpolitik’ dan berdemokrasi.

Selain itu, kesempurnaan ajaran dan nilai-nilai Islam juga dapat dilihat dari kemampuan ajaran yang terkandung dalam Islam untuk memecahkan semua masalah yang muncul di dalam kehidupan manusia (seharusnya). Artinya, tidak ada satu perbuatan manusia pun yang tidak ada aturannya dalam Islam.
Ajaran dan nilai-nilai Islam merupakan serbuk sari dari keindahan, kesempurnaan dan keselamatan, serta penuh dengan bimbingan untuk meraih kesuksesan dan kebahagian hidup yang seharusnya menjadi ruh dari setiap pribadi dan prilaku muslim.

Karena secara manajemen, ajaran dan nilai-nilai Islam mengajarkan dan menunjukkan keutamaan manusia untuk bekerja dan bukan bermental pengemis, mengharap dan meminta-minta.
Ajaran Islam juga mendidik dan mengajarkan kita untuk berjiwa sosial, mempunyai kepekaan dan kepedulian, bergotong royong dan tolong-menolong dalam kebaikan, berbuat baik pada sesama, hidup bermasyarakat dan berkasih sayang, menjauhi dan menghindarkan segala bentuk kekerasan dan permusuhan, serta telah menempatkan pembangunan budi pekerti atau akhlak masyarakat sebagai pondasi untuk membangun ummat, bangsa dan negara.

Selain itu, ajaran Islam juga mengajarkan pentingnya hukum dan undang-undang dalam kehidupan, bahkan pentingnya setiap orang untuk mentaati hukum dan undang-undang tersebut, sehingga setiap orang dapat berlaku santun dan saling menghormati, yang akan menciptakan rasa aman, ketenangan dan kedamaian dalam hidup bermasyarakat dan bernegara di bawah panji-panji hukum yang adil dan jelas.

Ajaran dan nilai-nilai Islam juga telah membangun dan meletakkan peradaban masyarakat, sebuah peradaban yang menjadi model dasar bagi konsep yang sekarang dikenal dengan konsep civil society (masyarakat madani). Tapi sayangnya, banyak diantara kita yang masih berpikiran sempit dan salah memahami tentang hakekat dari ajaran dan nilai-nilai Islam.

Kebanyakan kita menganggap nilai-nilai Islam hanyalah ritual yang digunakan sebagai ceremonial pada perayaan hari-hari besar Islam. Nilai-nilai dan ajaran Islam hanya ada pada waktu shalat, puasa ataupun pada saat menunaikan ibadah haji.

Yang lebih memprihatinkan, Islam terkadang hanya diletakkan sebagai pelengkap kartu identitas dan gaungnya hanya bergema melalui mercu suar masjid yang terdengar pada setiap jumat atau hanya pada waktu shalat saja. Selepas itu semua, hanya sedikit yang berbekas dan hampir tidak ada yang bisa dibawa kekehidupan real yang sesungguhnya.

Memprihatinkan memang, tapi inilah kenyataannya. Oleh karena itu, agar kita tidak salah memahami dan salah mengerti tentang hakekat ajaran dan nilai-nilai Islam, dan agar kita mampu menjadikannya ruh bagi pribadi dan prilaku kita, Allah SWT telah memerintahkan kita untuk masuk kedalam Islam secara kaffah sebagaimana firman-Nya dalam surat Al-Baqarah ayat 208:
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”.

Melalui surat Al-Baqarah ayat 208 ini, Allah telah menegaskan dan memerintahkan kepada kita untuk melakukan dua hal, yakni; yang pertama memasuki Islam secara kaffah, keseluruhan. Artinya, kita telah diperintahkan oleh-Nya untuk berusaha semaksimal mungkin agar dapat memeluk, mempelajari dan mengamalkan hakekat dari ajaran dan nilai-nilai Islam dalam setiap sisi dan segi hidup serta kehidupan kita, yang insya Allah bila kita mampu memasukinya secara ikhlas akan menuntun dan membawa kita dalam meraih dan mencapai kesuksesan, kebahagian dan keselamatan hidup di dunia maupun di akhirat.

Dan yang kedua adalah jangan mengikuti jejak langkah syaitan, karena tidak ada tempat kembali syaitan kecuali finnaarijahannama khaalidi nafiiha abada (di dalam neraka jahannam kekal selama-lamanya). Nauuzubillah min zaalik.

Kesuksesan
Sepanjang sejarah kehidupan Rasulullah SAW, beliau senantiasa mendedikasikan hidup dan kehidupannya untuk ummatnya dan untuk menegakkan agama Allah (Islam). Melalui ajaran dan nilai-nilai Islam, Rasulullah bukan saja menyeru untuk meninggalkan berhala, tetapi beliau juga mendidik dan mengajarkan umat Islam agar menjadi ummat yang sukses.

Sukses dalam konsep Islam tidaklah berdiri sendiri, melainkan selalu diikuti oleh kebahagian dan keselamatan. Karena menurut pandangan Islam, kesuksesan belum tentu akan melahirkan kebahagiaan dan belum pasti juga akan membawa keselamatan bagi seseorang.

Banyak orang yang terlihat sukses, tapi ternyata hati dan pikirannya tidak merasakan kebahagiaan dari kesuksesannya, bahkan kesuksesan seseorang terkadang harus berurusan dengan hukum dan berakhir di dalam jeruji besi karena terbuai oleh kesuksesan semu yang menghalalkan segala cara.

Dalam proses menuju ke arah kesuksesan, seorang muslim pasti akan mengalami berbagai ujian, cobaan, tantangan dan rintangan, baik itu yang datang dari dalam diri sendiri atau pun dari luar diri (lingkungan), seperti diremehkan, dijatuhkan, diinjak atau bahkan dilecehkan.

Apalagi di era modernisasi dan globalisasi sekarang ini, dimana faham materialis menjamur berlebihan, serta kemaksiatan dan kemunafikan yang sudah berkembang menjadi tren dan gaya hidup. Orang-orang yang berpegang teguh dan mengamalkan ajaran serta nilai-nilai Islam dengan baik dan benar diangap bodoh, lugu, lucu dan bahkan berusaha untuk dilecehkan dan disingkirkan.

Tetapi, sebagai seorang yang beriman, muslim sejati harus tetap yakin dan istiqomah (teguh pendirian), bahwa hanya dengan memeluk dan mengamalkan ajaran dan nilai-nilai Islam-lah, kesuksesan, kebahagian dan keselamatan hidup akan diraih.

Untuk itu, agar hidup ini tidak terjebak dengan bujuk rayu dan langkah-langkah syaitan, maka hidup ini tidak boleh jauh dari Al auran dan Alhadist, karena hanya berpedoman dengan kedua hal itu maka ajaran dan nilai-nilai Islam yang benar akan diketahui.

Rasulullah SAW bersabda yang diriwayatkan oleh Muslim: “Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara. Kalian tidak akan sesat selama berpegangan degannya, yaitu kitabullah (Alquran) dan sunnah Rasulullah SAW.”

Potensi sukses, sebenarnya sudah ada pada diri setiap muslim, baik itu sebagai pribadi ataupun sebagai ummat. Hanya saja, diperlukan perjuangan dan keuletan serta keberanian untuk mengahadapi berbagai ujian, cobaan, tantangan dan rintangan yang akan menghadang kesuksesan tersebut.

Jika seorang muslim punya satu nilai dan keyakinan dalam hidupnya, bahwa sukses adalah hak setiap orang, maka jalan kesuksesan pasti akan selalu terbuka. Karena itu, sebagai muslim sejati kita tidak boleh mudah menyerah dengan keadaan.

Seberat apa pun perjuangan yang akan dilakukan, seganas apa pun padang gurun yang harus dilewati, setinggi apa pun gunung yang akan didaki, seluas apa pun samudera yang akan diseberangi, tetaplah yakin dengan ajaran dan nilai-nilai Islam.

Mari kita pelihara dan kita amalkan ajaran dan nilai-nilai Islam dalam setiap sisi dan segi kehidupan kita agar kita dapat meraih kesuksesan, kebahagian dan keselamatan hidup di dunia maupun di akhirat kelak.